Banguntapan, 29 Januari 2025 – Kegiatan Kunjungan Silaturahmi Organisasi (Kunsiroh) yang merupakan program rutin digelar oleh Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dan Nasyiatul Aisyiyah (NA) Banguntapan Selatan. Kali ini, kunjungan dilakukan ke Pimpinan Ranting Jambidan Barat dengan lokasi di Masjid Al Huda, Perum Graha Banguntapan. Kunsiroh bertujuan mempererat silaturahmi dan membangun sinergitas antara cabang dan ranting di Banguntapan Selatan..
Kegiatan ini disambut baik oleh Ketua Takmir Masjid Al Huda Basit Arifianto yang dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar para remaja dapat lebih mengenal organisasi Pemuda Muhammadiyah. “Kami menyambut baik acara ini dan berharap adik-adik remaja bisa mengenal lebih jauh tentang apa itu Pemuda Muhammadiyah serta perannya dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kokam Banguntapan Selatan Agus Widiyatmoko juga menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang diberikan. “Kami sangat mengapresiasi sambutan yang luar biasa ini dan berharap teman-teman remaja di sini dapat lebih mengenal serta bergabung dalam PCPM maupun Kokam Banguntapan Selatan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua PCPM Banguntapan Selatan Udin Suryo Prayogo memberikan pemaparan materi mengenai Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah serta Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam). Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai peran dan tanggung jawab organisasi dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Selain itu, sesi materi juga disampaikan oleh Heni Fatmawati dari Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Banguntapan Selatan. Beliau memperkenalkan Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang berfokus pada pemberdayaan perempuan muda. Dalam pemaparannya, beliau juga mengajak remaja muslimah di Ranting Jambidan Barat untuk bergabung dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan keislaman dan sosial yang dilakukan oleh NA.
Sebagai materi penutup, Kang Muhammad Dahlan dari Kokam memberikan wawasan mengenai sejarah dan latar belakang Kokam. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa Kokam bukan sekadar organisasi dengan atribut doreng, melainkan memiliki sejarah dan pelatihan khusus dalam membentuk kader-kader yang tangguh dan siap berkontribusi bagi umat dan bangsa. “Kokam menggunakan seragam doreng bukan untuk gagah-gagahan, tetapi di balik itu ada sejarah serta proses pelatihan yang harus dilalui,” jelasnya.
Kegiatan Kunsiroh ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara Pemuda Muhammadiyah, Kokam, Nasyiatul Aisyiyah, dan masyarakat sekitar.
