Banguntapan, 17 November 2024 — Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Banguntapan Selatan kembali menggelar Tabligh Akbar pada Ahad Pon, bertempat di Joglo Potorono, Banguntapan, Bantul. Tema yang diusung kali ini adalah “Keajaiban Al-Qur’an Menghadapi Ilmu Hitam di Era Modern”. Acara ini menghadirkan Ustadz Dr. dr. Sagiran, Sp.B (K) KL, M.Kes., dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sekaligus Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Nur Hidayah Bantul, sebagai penceramah.
Dalam ceramahnya, Ustadz Sagiran berbagi pengalaman pribadi sebagai dokter spesialis bedah yang sering menangani pasien-pasien dengan dugaan gangguan ilmu hitam di era modern. Beliau memperlihatkan beberapa kasus pasien yang dari hasil rontgen ditemukan benda-benda asing seperti paku dan kawat di dalam tubuh mereka. Anehnya, meskipun benda-benda tersebut berhasil diangkat melalui operasi, tak jarang benda serupa kembali muncul.
Berdasarkan Surat Al-Baqarah ayat 102, yang menegaskan bahwa sihir itu nyata, tim RSI Nur Hidayah menerapkan terapi spiritual dengan metode ruqyah syar’iah. Ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan dalam terapi ini antara lain Ayat Kursi, dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah, dan doa-doa khusus. Hasilnya cukup mengejutkan, beberapa pasien memuntahkan benda-benda aneh seperti paku, gulungan rambut, hingga kertas yang tergulung.
Ustadz Sagiran juga menjelaskan berbagai jenis gangguan yang disebabkan oleh sihir dan jin, di antaranya:
- Sihir Pemisah, yang menyebabkan keretakan hubungan.
- Sihir Mahabbah (penarik cinta/pelet).
- Sihir Takhyil, yang mengelabui pandangan seseorang.
- Sihir Pembuat Gila, yang memengaruhi kesehatan mental.
- Sihir Pembuat Kelesuan, yang menyebabkan tubuh lemah tak bertenaga.
- Sihir Suara Panggilan, yang membuat korban mendengar suara-suara aneh.
- Sihir Pembawa Penyakit, yang memunculkan gangguan kesehatan fisik.
Selain sihir, Ustadz Sagiran juga membahas tentang ‘ain, yaitu pandangan hasad (iri) yang membawa energi negatif. Beliau mengingatkan bahwa energi negatif ini bisa datang melalui berbagai media, termasuk media sosial, dan dapat berujung pada penyakit hingga kematian. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk selalu membaca dzikir pagi dan petang, Ayat Kursi sesering mungkin, terutama setelah shalat, pagi, petang, dan sebelum tidur.
Di akhir ceramah, Ustadz Sagiran menekankan pentingnya perlindungan diri dari sihir dan ‘ain. Salah satu cara yang disarankan adalah mengonsumsi tujuh butir kurma Ajwa setiap pagi, seperti yang diajarkan dalam hadits. Acara Tabligh Akbar tersebut ditutup dengan pembacaan doa bersama oleh jamaah, memohon perlindungan dari segala bentuk gangguan sihir dan ‘ain.
“Semoga kita semua senantiasa terhindar dari segala bentuk gangguan sihir dan pengaruh buruk lainnya,” ujar Ustadz Sagiran sembari menuntun jamaah melantunkan doa perlindungan bersama.
Kontributor: Aditya Aziz S.I.Kom