Tabligh Akbar Ahad Pon: Spirit Taqwa dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Bantul – Ratusan jamaah menghadiri Tabligh Akbar Ahad Pon yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Banguntapan Selatan di Pendopo BLADO, Potorono, Banguntapan, pada Minggu (13/10). Acara ini menghadirkan Ustadz Dr. Syakir Jamaluddin, M.A., dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sebagai penceramah utama. Ketua PCM Banguntapan Selatan, Aris Abdullah, membuka acara dengan sambutan yang memotivasi para jamaah.
Dalam sambutannya, Aris Abdullah menyampaikan bahwa setiap pengajian Ahad Pon juga diadakan pemeriksaan kesehatan gratis, hasil kerja sama antara PCNA Bangsel, PKU Muhammadiyah Kabupaten Bantul, dan IMM Surya Global. Ia juga menambahkan bahwa Lazismu Bangsel membuka donasi air bersih serta pengadaan sumur untuk wilayah di Kabupaten Bantul yang masih mengalami kekeringan, sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat.
Ceramah Ustadz Dr. Syakir Jamaluddin menekankan pentingnya dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dalam kehidupan umat Islam. Mengutip Surat Ali Imran ayat 110, beliau menyebut bahwa mereka yang terlibat dalam gerakan dakwah ini merupakan umat terbaik yang menginspirasi sesama untuk berbuat kebaikan. Ustadz Syakir juga berbagi kisah perkembangan dakwah Muhammadiyah di Pulau Yapen, Papua, yang bermula dari pengajian sederhana hingga berkembang pesat berkat dukungan para dermawan yang menyumbangkan tanah dan bahan bangunan.
Lebih lanjut, Ustadz Syakir menegaskan bahwa beramal tidak cukup hanya dengan perkataan, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata. Beliau mengingatkan umat Islam untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan menjalankan perintah Allah, seperti shalat, puasa, zakat, dan berdakwah. Salah satu cara untuk mengingat kematian adalah dengan ziarah kubur, yang dapat menyadarkan manusia tentang kepastian kematian.
Ustadz Syakir juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa hanya 38% umat Islam yang melaksanakan shalat secara rutin. Ia mengingatkan bahwa meninggalkan shalat Jumat tiga kali berturut-turut tanpa uzur dapat menjadikan seseorang tergolong munafik. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk aktif dalam gerakan amar ma’ruf nahi mungkar serta bersinergi dan saling menguatkan dalam menjalankan ajaran Islam.
Menutup ceramahnya, Ustadz Syakir mengutip Surat At-Taubah ayat 71, menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan yang beriman akan mendapatkan rahmat Allah jika mereka terus berkolaborasi dalam kebaikan dan menaati perintah-Nya.
Acara ditutup dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para jamaah yang hadir.