Banguntapan Selatan, 13 April 2025 — Keluarga Besar Muhammadiyah Banguntapan Selatan kembali menggelar Pengajian Padang Bulan edisi ke-22 dengan nuansa istimewa, mengangkat tema “Syawalan dan Halal bi Halal”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Ahad malam, 15 Syawal 1446 H atau bertepatan dengan 13 April 2025 pukul 19.45 WIB, bertempat di Masjid KH Ahmad Dahlan PCM Banguntapan Selatan, Jl. Pleret Km 1,5 Buk Duwur, Potorono.
Acara yang dihadiri ratusan jamaah ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penguat spirit kebersamaan pasca-Ramadan. Pengajian menghadirkan Ustadz Feri Septianto, Lc., M.A. dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sebagai narasumber utama. Sebelum memasuki sesi inti, kegiatan diawali dengan sambutan oleh Ketua PCM Banguntapan Selatan, Ustadz Aris Abdullah, yang sekaligus menjadi penanda dimulainya kembali program-program rutin pasca-Ramadan.
“Mulai malam ini, pengajian Ahad Pon dan Pengajian Padang Bulan akan kembali berjalan seperti biasa. Selain itu, pada tanggal 3–4 April lalu, kita juga menyelenggarakan Ujian Kenaikan Tingkat Tapak Suci yang melibatkan adik-adik kita di lingkungan PCM,” ungkapnya penuh semangat.
Tak hanya itu, Ketua Takmir Masjid KH Ahmad Dahlan, Cahyono, juga menyampaikan bahwa berbagai kegiatan rutin jamaah seperti Buka Puasa Sunnah Senin-Kamis, Pengajian Malam Jumat Surah Al-Kahfi, serta layanan sosial dan kesejahteraan jamaah sudah kembali digelar secara konsisten.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Syawalan yang dipandu oleh Bapak Syaifuddin, S.H.I., sebagai simbol saling memaafkan antarwarga Muhammadiyah Banguntapan Selatan dalam semangat Idulfitri.
Memasuki sesi utama, Ustadz Feri Septianto menyampaikan tausiyah bertema Hikmah Syawalan dan Konsistensi Ibadah Pasca-Ramadan. Dalam pesan-pesannya, beliau mengajak jamaah untuk tidak melupakan nilai-nilai ibadah yang telah terbentuk selama Ramadan.
“Jangan robohkan kebiasaan baik yang sudah dibangun di bulan Ramadan. Membangun itu butuh proses, tapi merusaknya hanya sebentar,” tegas beliau. Ustadz Feri juga mengajak agar amalan seperti tahajud berjamaah, tilawah Al-Qur’an, sedekah, serta puasa Syawal dilanjutkan dengan penuh keistiqamahan.
“Jangan jadi hamba Allah yang musiman. Jadikan setiap bulan seperti Ramadan. Berdoalah agar Allah menetapkan hati kita untuk istiqamah,” lanjutnya memberi motivasi.
Dalam tausiyahnya, beliau juga menekankan pentingnya introspeksi diri (muhasabah) sebagai salah satu tanda diterimanya amal ibadah Ramadan. “Salah satu tandanya adalah jika setelah Ramadan kita lebih mudah untuk beramal saleh dan menjadi pribadi yang lebih baik. Pertanyaannya sekarang: apakah semangat ibadah kita masih menyala seperti saat Ramadan?” ujarnya retoris.
Kegiatan pengajian ini berlangsung dalam suasana khidmat dan hangat. Tidak hanya menjadi ajang memperkuat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menginspirasi jamaah untuk menjaga kualitas spiritualitas secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan semacam ini, PCM Banguntapan Selatan berharap dapat terus membina semangat keagamaan dan sosial di tengah masyarakat, serta mempererat ikatan antarwarga dalam semangat fastabiqul khairat.